Apel Gabungan UPT Kementerian Kehutanan Sumbar: Siaga Bencana dan Apresiasi Manggala Agni

Halo #dunsanakkonservasi

Padang, 8 Desember 2025 – Seluruh pegawai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dan anggota Manggala Agni melaksanakan Apel Gabungan di halaman Kantor UPT pada pagi hari ini.

Apel dipimpin langsung oleh Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Bapak Hartono. Dalam arahannya, beliau menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pegawai UPT Kementerian Kehutanan Sumbar.

Dengan melalui SE MENHUT NO 7 TH 2025, Menteri Kehutanan mengarahkan seluruh Kepala UPT untuk melakukan langkah-langkah mitigasi di empat area Utama :

  1. Pemantauan Daerah Aliran Sungai (DAS)
  • Melakukan koordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah, BPBD, BMKG, dan instansi terkait di daerah yang sering mengalami bencana berulang.
    -Memantau wilayah rawan bencana dalam satuan DAS berdasarkan analisis data kejadian dan faktor pemicu (curah hujan)

2. Kesiapsiagaan Bencana

  • Memanfaatkan data iklim BMKG untuk sistem early warning (peringatan dini) kepada masyarakat.
  • Meningkatkan monitoring lapangan terhadap sedimentasi dan sumbatan aliran sungai yang berpotensi menimbulkan banjir bandang.
  • Memasang tanda peringatan di area wisata kawasan konservasi yang rawan bencana.

3. Mitigasi dan Penanganan Pasca Bencana

  • Melaksanakan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, terutama di hulu DAS dan lahan kritis
  • Melatih petugas lapangan dalam mitigasi dan tanggap darurat.
  • Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi.

4. Pelaporan

  • Melaporkan kondisi lapangan, hasil pemetaan kerawanan, dan tindak lanjut pencegahan secara berkala.
  • Melaporkan kejadian bencana dalam Waktu 1×24 jam kepada Menteri dan Wakil Menteri Kehutanan melalui koordinator wilayah.

Lebih lanjut, pimpinan menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada anggota Manggala Agni. Anggota Manggala Agni dinilai telah berperan aktif dalam meringankan beban masyarakat dengan membantu membersihkan lumpur dan puing-puing sisa bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi.