10 Januari 2024 – Balai KSDA Sumatra Barat bersama Pemerintah Provinsi Sumbar, Danrem, Polres Bukittinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Wali Nagari, Camat, Palang Merah Indonesia (PMI), dan perwakilan masyarakat Batu Palano menggelar diskusi tanggap darurat bencana Gunung Marapi di Kantor Wali Nagari Batu Palano, Rabu (10/1).
Dalam diskusi tersebut, disepakati bahwa masyarakat yang berada di dalam kawasan radius 4,5 kilometer dari Gunung Marapi, baik yang berada di dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) maupun di luar TWA, harus keluar dari areal tersebut.
Untuk masyarakat yang berada di dalam kawasan TWA, tanggung jawab evakuasi akan dilakukan oleh tim Balai KSDA Sumbar. Sedangkan untuk masyarakat yang berada di luar kawasan TWA, tanggung jawab evakuasi akan dilakukan oleh BPBD.
Sepanjang aliran sungai yang dialiri lahar dingin, masyarakat diimbau untuk waspada, terutama di Nagari Sungai Pua, Bukik Batabuah, dan Nagari Lasi.
Masyarakat yang berada di dalam radius 4,5 kilometer, yaitu Nagari Batu Palano, Nagari Sariak, Nagari Sungai Pua, dan Nagari Bukik Batabuah, akan diungsikan ke rumah sanak saudaranya yang rumahnya jauh dari jangkauan erupsi Gunung Marapi.
Semua instansi terkait, termasuk Balai KSDA Sumbar sebagai pengelola kawasan, diminta untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar Gunung Marapi tentang bahaya erupsi Gunung Marapi. Hal ini bertujuan untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.
Posko tanggap darurat bencana akan berada di Nagari Batu Palano, Bukik Batabuah, dan Sungai Pua. BPBD Agam akan melakukan simulasi tanggap bencana kepada masyarakat yang berada di dalam kawasan TWA maupun di luar kawasan TWA Gunung Marapi.
Pemerintah Provinsi Sumbar juga akan merencanakan pembangunan dam di kiri kanan sungai yang dialiri lahar dingin, baik di dalam kawasan TWA maupun di luar Kawasan TWA Gunung Marapi.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi, mengatakan bahwa diskusi tanggap darurat bencana ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Marapi.
“Kita harus selalu siap siaga menghadapi kemungkinan terjadinya erupsi Gunung Marapi. Diskusi ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi bencana,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi juga meminta masyarakat untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah dan instansi terkait dalam menghadapi bencana.