Dengan beredarnya berita-berita di media sosial tentang kemunculan satwa harimau di Tigo Nagari Kabupaten Pasaman, Balai KSDA Sumbar merespon dan menyampaikan jangan mudah percaya dengan berita tersebut sebelum ada ada data yang valid.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Sumbar Antonius Vevri didampingi Pengendali Ekositem Hutan (PEH) BKSDA Sumbar Rusdiyan P Ritonga, menyampaikan setidaknya ada 10 laporan dari masyarakat setempat tentang kemunculan Hariamu Sumatera dengan laporan tersebut tim sudah memverifikasi Sehingga mendapatkan hasil negatif.
Dengan laporan tersebut Balai KSDA Sumbar menurunkan petugas yang dibantu Centre for Orangutan Protection (COP) dan Tim Patroli Anak Nagari (PAGARI) Salareh Aia Kabupaten Agam untuk dilakukanya klarifikasi dan identifikasi lapangan dengan hasil tidak menemukan keberadaan tanda-tanda satwa dan begitu juga pemantauan satwa menggunakan drone thermal.
Tim juga menerima laporan bahwa salah seorang warga melihat Harimau Sumatera dua ekor saat hendak ke kebun. Saat itu petugas langsung melakukan verifikasi langsung ke warga tersebut dan ia mengakui tidak menemukan Hariamu Sumatera.
Begitu juga dengan informasi dari warga ditemukannya jejak Harimau Sumatera di Salareh Aia Utara, Kec. Palembayan. Kab. Agam. Balai KSDA Sumbar mengerahkan Tim PAGARI Salareh Aia Timur untuk memverifikasi dan Indentifikasi di lapangan dengan hasil lebar tapak hanya enam centimeter yang mendekati ukuran jejak Satwa Macan Dahan atau Kucing Emas, Kemudian Tim PAGARI memasang kamera jebak untuk memastikan jenis satwa tersebut.
Camat Tigo Nagari, Gustian meminta wali nagari, jorong dan perangkat untuk meluruskan informasi yang beredar kepada masyarakat, agar tidak percaya dengan informasi yang beredar di media sosial, karena tidak ada bukti.
Sementra itu tim sudah memasang kandang jebak sebanyak 2 unit.