Konservasi satwa tidak dapat dilakukan hanya dengan berfokus pada satwa itu sendiri.

Memahami perilaku satwa dan ekologinya memang penting, namun mengetahui persepsi masyarakat terhadap satwa tersebut menjadi sangat penting dilakukan untuk upaya konservasinya. Perilaku dan kepercayaan yang ada di masyarakat terhadap satwa dapat mempengaruhi keinginan masyarakat dalam melidungi dan konservasi satwa. Dengan memahami bagaimana persepsi dan toleransi masyarakat terhadap spesies maka program-program pendidikan lingkungan dapat di arahkan lebih tepat sasaran.

Tahun ini Balai KSDA Sumatera Barat berkolaborasi dengan Sumatra Institute, untuk petama kalinya melakukan survey terkait persepsi dan toleransi masyarakat terhadap Harimau sumatera. Kami mendatangi daerah-daerah yang dekat dengan habitat Harimau untuk mencari cerita-cerita terkait Harimau, kearifan lokalnya dan praktek-praktek konservasi yang dilakukan masyarakat terkait Harimau Sumatera. Kedepanya data yang diperoleh akan digunakan untuk menyusun strategi konservasi Harimau sumatera. Long live Sumatran tiger!

Next Post

Resort Konservasi Wilayah I Lembah Harau Melakukan Aksi Bersih Kawasan TWA Lembah Harau

Tue Dec 12 , 2023
Jumat, 8 Desember 2023 Balai KSDA Sumatra Barat melalui Resort Konservasi Wilayah I Lembah Harau melakukan aksi bersih kawasan TWA Lembah Harau. Aksi ini dilakukan bersama instansi terkait, yaitu Dinas Parawisata, TNI, Polri, Pemerintah Nagari Tarantang, masyarakat Jorong Lubuak Limpato khususnya pedagang kawasan Sarasah Bunta. Kegiatan ini bertujuan untuk tetap […]