Menanggapi laporan tentang kemunculan 2 ekor gajah sumatera di Nagari Durian Gadang kab Sijunjung yang sempat viral di media sosial pada tgl 14 Februari 2023. Balai KSDA Sumatera Barat langsung membentuk tim pemantau khusus untuk melakukan pencatatan pergerakan gajah sehingga diketahui polanya.
Untuk menghindari terjadinya perburuan liar yang dapat mengancam populasi gajah ini, Balai KSDA Sumbar melalui Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi III Sijunjung melakukan koordinasi dengan pengelola Geopark Silokek, Dishut Prov. Sumbar/KPH Sijunjung, Muspika setempat termasuk Polsek dan Koramil..
Kemunculan 2 ekor gajah sumatera tersebut berada di Nagari Durian Gadang Kabupaten Sijunjung yang merupakan hutan lindung dan terdapat Geopark Silokek. Dengan kemunculan 2 ekor gajah ini merupakan sejarah baru bagi Sumbar sebagai mana telah tercatat terakhir muncul pada tahun 1980 di Solok Selatan dan Sijunjung.
Kepala Balai KSDA Sumatera Barat, Ardi Andono, S.TP,M.Sc menyampaikan kita patut bersyukur dengan kembalinya gajah sumatra ini merupakan aset bagi Sumatera Barat, apalagi berada di Geopark Silokek sehingga menambah kekayaan unsur hayatinya.
Lamanya kemunculan gajah ini terjadi ada beberapa kemungkinan pertama kelompoknya sudah tidak ada lagi, kedua kelompok ini bisa jadi mengikuti kelompok yang lain, yang ketiga saat ini kelompok yang pernah mengikuti jalur yang pertama itu baru muncul kembali sehingga dia mengikuti trek yang lama. Beliau menghimbau agar warga Sumatera Barat tidak melakukan perburuan liar sebagaimana yang sudah tercantum pada UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem dengan pidana penjara lima tahun dan denda 100 juta rupiah.
Dari hasil penyusuran dilapangan oleh tim gabungan ditemukan jejak, kotoran dan pepohonan yang dimakan serta sisa makanan gajah, namun tim belum berjumpa secara langsung. Tim akan terus melakukan upaya pencarian dan menganalisa nya apakah hanya melewati jalur perjalanan atau karena satu lain hal.