BKSDA Sumatera Barat melalui Resor Pasaman evakuasi seekor satwa dilindungi jenis kucing Kuwuk atau kucing Hutan (Prionailurus bengalensis) dari rumah Bapak Feri, warga nagari Sundata kecamatan Lubuk Sikaping kabupaten Pasaman, Sabtu (10/07/2021).
Satwa itu masuk ke dalam kandang ayam milik Bapak Feri dan memakan seekor ternak ayam miliknya. Kucing langka yang terperangkap di dalam kandang ayam tersebut dilaporkan kepada petugas BKSDA.
Selanjutnya satwa dievakuasi ke kantor Seksi Konservasi Wilayah I di Lubuk Sikaping untuk diobservasi. Hasil observasi satwa diketahui berkelamin jantan dan berusia sekitar 4-5 tahun, tidak terdapat luka atau cacat sehingga layak untuk dilepasliarkan kembali ke alam.
Satwa saat ini telah dilepasliarkan kembali ke alam di dalam kawasan hutan suaka margasatwa Malampah Alahan Panjang.
Kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis) adalah kucing liar kecil Asia Selatan dan Timur. Sejak tahun 2002, ia terdaftar dalam spesies Risiko Rendah oleh IUCN sebab ia terdistribusi secara luas, tetapi terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan di beberapa bagian persebaran.
Subspesies kucing kuwuk ada 12, yang berbeda secara luas dalam penampilan.
Kucing kuwuk berukuran seperti kucing domestik, tetapi ia lebih ramping dengan kaki panjang dan selaput yang jelas antara jari kaki. Kepala kecil mereka ditandai dengan dua garis-garis gelap menonjol, dan moncong putih yang pendek dan sempit mereka.
Kucing ini merupakan predator utama bagi hama tikus, kodok dan hewan kecil lainnya, sehingga keberadaannya penting dilestarikan.
Kucing ini juga memiliki nama lokal harimau buluh, kucing buluh, kucing lalang dan lainnya.
Di Indonesia, jenis kucing ini dilindungi berdasarkan Undang-undang nomor 5 tahun 1990 tentang KSDAHE dan peraturan Menteri LHK nomor P.106 tahun 2018.
