
Pemantauan dan monitoring individu ini dilakukan sejak hari selasa (24/12/2019) oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Agam. Dan pada hari Selasa tanggal 31 Desember 2019 bunga ini telah mulai pada fase mekar dengan terangkat dan terbukanya perigon atau kelopak bunga.
Uniknya, pada akhir tahun 2017 dilokasi dan inang yang sama juga mekar tumbuhan inj dengan diameter terbesar di dunia yang pernah tercatat dan terdokumentasikan yaitu mencapai 107 cm.
Jenis bunga ini pertamakali diketahui berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan BKSDA Sumatera Barat bersama dengan ahli dan peneliti bunga Rafflesia, Dr. Agus Susatya dari Universitas Bengkulu pada akhir 2017 lalu. Individu bunga diperkirakan akan mencapai posisi mekar sempurna bertepatan pada pada hari Rabu (01/01/2020). Dengan diameter yang mencapai 111 centimeter tersebut, tercatat sampai dengan saat ini merupakan yang terbesar yang pernah ada.